FPDIP Dominasi Pimpinan Alkap DPRD Solo
Posted by Unknown on 16.37 with No comments
Karangasem—Dari enam fraksi di DPRD Solo, Fraksi PDIP (FPDIP) mendominasi
kursi pimpinan alat kelengkapan (alkap). Sementara Fraksi Persatuan Indonesia
Raya (FPIR) tidak mendapatkan jatah pimpinan alkap karena komunikasi pimpinan Partai
Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan pimpinan Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP).
Seperti
diketahui, FPIR merupakan salah satu fraksi gabungan dari Partai Gerindra dan
Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Komposisi pimpinan alkap tersebut dibacakan
secara resmi dalam rapat paripurna DPRD Solo, Senin 22 September 2014. Rapat yang
dipimpinan Ketua DPRD Teguh Prakosa itu berlangsung lebih dari tigas jam karena
rumitnya mekanisme penentuan pimpinan alkap dan kurangnya persiapan dari
Sekretariat DPRD Solo.
FPDIP memperoleh
tujuh kursi pimpinan komisi, pimpinan Badan Legislasi (Banleg), Badan
Kehormatan (BK), Badan Anggaran (Banggar) dan Badan Musyawarah (Banmus)
masing-masing satu kursi ketua. Pimpinan Banggar dan Banmus merupakan ex officio pimpinan DPRD. Selain FPDIP,
tiga fraksi lainnya berhak mendapat kursi Wakil Ketua Banggar dan Banmus, yakni
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN),
dan Fraksi Partai Golkar (FPG).
FPKS menerima
jatah tambahan Wakil Ketua Komisi III dan Sekretaris Komisi IV. FPAN juga
menerima kursi tambahan Wakil Ketua Komisi I dan Wakil Ketua BK. Demikian pula FPG
pun menempati kursi tambahan Sekretaris Komisi III dan Wakil Ketua Banleg.
Sementara, Fraksi
Demokrat Nurani Rakyat (FDNR) yang merupakan fraksi gabungan mendapat satu
kursi Sekretaris Komisi II. Sedangkan, FPIR sama sekali tak mendapat jatah pimpinan
alkap.
Ketua DPRD
Solo Teguh Prakosa, Senin siang,
menyatakan hanya empat parpol yang berkomunikasi langsung dengan Ketua DPC PDIP
Solo, yakni PAN, PKS, Partai Golkar, dan Partai Demokrat. “Partai Gerindra
tidak melakukan komunikasi dengan pimpinan partai kami. Kami tidak punya
tendensi. Pimpinan-pimpinan alkap ini akan dievaluasi 2,5 tahunan. Kalau tidak
bisa mengawal pembangunan di Solo, ya, pasti ada pergeseran di internal maupun
eksternal,” kata Teguh.
Ketua FPIR
DPRD Solo, M. Irawan Purnomo, tak berkecil hati meskipun tak mendapat jatah
pimpinan alkap. Ia legawa dengan posisi tiga kursi yang dimiliki Partai Gerindra
di DPRD Solo yang terpaksa mengalah. Ia juga tidak iri dengan FDNR yang mendapatkan
satu kursi pimpinan Komisi II. “Secara formal kami tidak pernah berkomunikasi
dengan PDIP,” terang dia. (Ah)
0 komentar:
Posting Komentar